Al-Imam Asy-Syafi’i r.a. berkata :
Sesungguhnya Allah,
memiliki hamba-hamba yang cerdas, mereka meninggalkan dunia
karena takut terhadap fitnahnya.....
Mereka melihat dan memperhatikan dunia, maka tatkala mereka mengetahui bahwa
dunia bukanlah tempat tinggal yang hakiki bagi yang hidup,
maka mereka menjadikan dunia ini bagaikan samudera dan amal sebagai bahteranya……”
(dinukil dari Al-Imam An–Nawawi r.a. dalam kitab Riyadus Shalihin)
Benarlah perkataan beliau ini, ada hamba-hamba Allah yang telah menemukan hakikatnya
kehidupan di dunia ini. Dunia hanya tempat persinggahan sementara dari beberapa
tempat persinggahan untuk menuju keidupan yang lebih kekal.
Berawal dari alam ruh manusia diciptakan. Sebagai makhluk yang diciptakan untuk
tujuan memakmurkan kehidupan didunia, maka Allah melengkapi ruh dengan penciptaan
fisik manusia agar dapat menyesuaikan dengan alam dunia yang bersifat materi
ini. Di alam rahim seorang ibulah sebagai persinggahan awal, manusia disempurnakan
kejadiannya sebagai khalifah di bumi ini.
Selanjutnya, dengan penciptaan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya,
manusia diberikan kesempatan untuk mencari bekal di dunia ini sebagai persinggahan
kedua guna persiapan memasuki persinggahan berikutnya yaitu alam barzah dan
persinggahan terakhir alam akhirat.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana keadaan manusia di alam akhirat itu?
J : Fase memasuki akhirat adalah dimana semua manusia terlebih dahulu akan diperhitungkan
seluruh amal perbuatannya selama di dunia. Maka setelah fase tersebut, Allah
swt memberikan balasan bagi manusia yang beruntung dan merugi, yaitu Surga dan
Neraka.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat
banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang .
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki