Cara Rasulullah Menjalankan Puasa?
Diposting oleh Admin pada Sen, 03/04/2023 15:58 WIB


Mengingat Bulan Ramadhan kini masih berjalan, ada bermacam-macam topik terkait puasa yang bisa dihadirkan untuk dibahas. Pada kesempatan kali ini, sesuai tema yang disampaikan pada tausiah dzuhur tadi, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai “Cara Rasulullah Menjalankan Puasa” dengan menggunakan cara pandang penulis dari sisi filosofisnya.

Mengacu pada tema kita kali ini, kita tahu betul bahwasanya tiap umat muslim memiliki cara uniknya sendiri untuk menjalankan puasa (di luar aturan yang diwajibkan). Begitu pula dengan Rasulullah, Ia menjalankan puasa dengan rangkaian cara yang konsisten yang di kemudian waktu menjadi suatu anjuran untuk diikuti oleh umat muslim lainnya. Yuk, kita simak atas bagaimana cara Rasulullah menjalankan puasanya!

Cara Rasulullah menjalankan puasa

Berlandaskan pernyataan yang telah diceritakan oleh umat muslim terdahulu, sekiranya ada 12 aktivitas konsisten yang selalu dijalani oleh Rasulullah kala itu. Pertama, tertuju pada bagimana Rasulullah tak lupa untuk selalu menyegerakan berbuka puasa tepat ketika adzan telah dikumandangkan. Yang kedua, Rasulullah selalu mengakhirkan sahurnya. Diksi mengakhirkan disini tertuju pada bagaimana Rasulullah mencoba untuk benar-benar memaksimalkan waktu sahur dan akan berhenti tepat sebelum adzan subuh dikumandangkan. Selanjutnya, kurma dan madu bagai menu tetap yang selalu disantap oleh beliau, untuk sahur maupun saat berbuka puasa. Hal yang keempat, membaca Al-Quran bagai suatu kewajiban sebab Rasulullah tak pernah meninggalkannya. Saya rasa banyak yang belum tahu-menahu akan hal yang satu ini, yaitu bahwa Ia sangat rajin untuk berolahraga, meski sedang berpuasa. Tak hanya itu, Rasulullah juga mengasihi masyarakat sekitar dan memberikan mereka makanan untuk berbuka puasa serta menunaikan zakat. Yang terakhir, tarawih, i'tikaf, dan menantikan malam Lailatul Qadar, serta dilengkapi dengan lisan yang berdzikir kalimat istighfar dan bertaubat.

Pandangan filosofis yang berkaca atas cara Rasulullah menjalankan puasa

Memandang secara filosofis itu berarti berupaya untuk menggali lebih dalam maksud di balik keberadaan suatu hal yang kemungkinannya tak dimunculkan sebelumnya atau bahkan memang belum pernah dihadirkan pembahasan mengenainya. Itu yang penulis maksud untuk dicapai. Untuk mengawalinya, mari kita munculkan banyak pertanyaan untuk menstimulasi akal kita upaya menghadirkan posibilitas-posibilitas jawabannya. Dalam kesempatan kali ini, kata tanya “mengapa” dan semacamnya layak untuk diajukan, seperti mengapa Rasulullah menjalankan puasa seperti yang demikian itu? Apakah Ia melakukan hal tersebut hanya karena keinginan tanpa sebab? Ataukah Ia melakukannya sebab alasan yang Ia miliki? Atau sesungguhnya apa maksudnya menjalankan rutinitas yang seperti demikian itu?

Rasulullah menjadi salah satu makhluk mulia ciptaan Allah SWT. Tak dimungkinkan bagi manusia sepertinya melakukan suatu hal dengan ketidakjelasan tanpa memikirkan sebab dan akibatnya terlebih dahulu. Itu yang menjadikan segala rutinitas Rasulullah dianggap sebagai anjuran di kemudian hari untuk diharapkan dilaksanakan bagi umat muslim setelahnya. Lalu, apa sebabnya?

Sejauh pengamatan penulis yang dilandaskan oleh banyak sumber terkait, terdapat dua hal yang dapat diserap dan dipelajari. Keduanya yaitu perihal moral dan kesehatan. Pertama perihal moral. Rasul telah mencontohkan umatnya untuk selalu menghiasi kehidupan dengan moral yang baik, khususnya saat bulan Ramadhan. Bagaimana praktik moral yang dimaksud? Penulis sesungguhnya telah menyinggung pembahasan serupa pada artikel yang diunggah sebelumnya, yaitu “Memandang Puasa Secara Filosofis”. Kendati demikian, penulis akan sedikit menyinggung kembali. Moral dalam konteks ini terkait pembelajaran akan “menahan” dan mensyukuri suatu hal yang direalisasikan oleh beliau dengan cara berzakat dan memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada yang membutuhkan.

Hal Kedua yaitu perihal konteks kesehatan. Ini cukup menarik untuk dipelajari lebih dalam. Semua hal yang berkaitan dengan puasa serta anjuran yang disampaikan oleh Rasul, selidik punya selidik memiliki alasan sangat masuk akal dalam praktiknya. Mari kita bedah satu persatu kebiasaan Rasulullah saat berpuasa yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan. Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya, fakta mengatakan bahwa Rasul selalu mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Alasan yang tertera ternyata berhubungan dengan upaya mempersingkat waktu menahan lapar agar tidak mengakibatkan masalah kesehatan. Tidak berhenti sampai situ saja, anjuran mengkonsumsi kurma serta air putih merupakan langkah yang tepat untuk mengembalikan cairan dan energi yang tak terpenuhi saat menahan lapar. Selanjutnya, Rasul tak lupa juga untuk menganjurkan berolahraga, yang tidak lain bermaksud untuk menjaga badan kita agar tetap fit.