Alkisah, ada seseorang yang bernama Imran Bin Haththan yang di kenal di masyarakatnya sosok yang sederhana, bersahaja dan memiliki rupa juga fisik yang jauh dari sosok seorang artis apalagi foto model. Intinya, walalupun fisik buruk, berjerawat dan pendek namun senantiasa ia selalu mendapat keberuntungan. Salah satu keberuntungannya adalah ia memiliki seorang istri yang cantik jelita dan setia. Siapapun yang melihat ia bersama istrinya selalu memunculkan kecemburuan dalam hati orang lain, karena melihat sepasang kekasih yang tidak sepadan.
Ia senantiasa bersyukur kepada Allah swt, atas anugerah yang luar biasa ini. Diberikan seorang wanita cantik jelita yang bersedia menjadi pendamping hidupnya dengan segala keterbatasan dan kekurangan, padahal dengan kecantikan istrinya itu bisa saja istrinya tersebut memilih lelaki yang lebih baik dan lebih tampan dari dirinya. Sebagai wujud rasa syukur atas anugerah ini, senantiasa ia memandangi istrinya yang cantik jelita setiap saat, kapan dan dimanapun.
Suatu hari istrinya bertanya karena keanehan sikap suaminya itu: "Ada apa dengan dirimu, selalu memandangi aku seperti itu?" Sang suami menjawab, "Segala puji bagi Allah. Demi Allah, kamu adalah wanita yang cantik." Sang istri berkata: "Bergembiralah, karena saya dan kamu akan masuk surga." Sang suami bertanya: "Dari mana kamu tahu hal itu?" sang istri menjawab: " Sebab kamu telah dianugerahi Allah istri seperti aku, dan kamu senantiasa bersyukur. Sedangkan aku diuji dengan mendapatkan suami seperti kamu. Dan akupun senantiasa bersabar. Orang yang senantiasa bersabar dan bersyukur berada dalam surga."
Satu kisah yang unik, menarik namun memberikan pelajaran yang baik bagi kita. Pasangan hidup yang telah Allah berikan untuk kita, bukan lah untuk dicarikan dan di besar-besarkan perbedaannya. Setiap kita memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat di lengkapi oleh kekurangan dan kelebihan dari pasangan kita. Sebab tidak mungkin kita dapat mencapai tujuan berumah tangga yaitu terciptanya keadaan yang sakinah, mawaddah, warohmah, bila senantiasa sebuah pasangan sudah saling menyesali, membuka kekurangan dan membesar-besarkan perbedaan.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana memperbaiki kekurangan akhlak pasangan hidup kita?
J : Selau berdo’a, memberikan tauladan akhlak yang mulia, mengajarkannya ilmu dan pengetahuan tentang akhlak mulia, senantiasa memperingatinya dalam akhlak yang mulia.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki