Dalam banyak do’a yang kita panjatkan kepada Allah swt, ada diantaranya
kita meminta padaNya agar diberikan ilmu yang bermanfaat ('Ilman Naafi'an).
Dalam setiap kesempatan kita berdo’a, permintaan ini selalu kita panjatkan.
Sebelum menjadi ilmu yang bermanfaat, tentu terlebih dahulu kita harus mendapatkan pengetahuan dan keilmuan itu sendiri. Secara formal bisa kita raih dalam jenjang pendidikan sejak usia sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Baik didalam maupun diluar negeri, melalui lembaga-lembaga pendidikan yang diakui oleh pemerintah setempat. Secara Non formal, banyak kita dapatkan melalui pertemuan, ta’lim agama bahkan pengalaman hidup kita sehari-hari.
Makna ilmu yang bermanfaat ini sungguh luar biasa, dan memang inilah hakikat ilmu yang kita minta dan diharapkan oleh setiap insan. Ilmu yang bermanfaat memiliki kandungan yang lebih mendalam dari sekedar ilmu yang luas. Mungkin saja kita telah mencapai pada puncaknya untuk meraih jenjang pendidikan yang tertinggi, begitu banyak gelar yang kita dapatkan, begitu banyak pengakuan dan anugerah dalam bidang pendidikan dan keilmuan yang kita gapai, namun apakah semua itu bermanfaat untuk kita? Apakah semakin mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Ilmu?
Ilmu yang bermanfaat, hakikatnya ilmu yang membawa kita semakin dekat kepada Allah swt. Sungguh ironi sekali, bila bertambah ilmu bertambah pula jarak jauhnya kita kepada Allah swt. Seharusnya bertambah ilmu, bertambah pula kedekatan kita kepada Allah swt. Dengan ilmu yang bermanfaat, walaupun tak memiliki gelar yang bersanding dibelakang nama kita, namun dengan sedikit ilmu yang kita memiliki tersebut membawa kita semakin mendekati Sang Pemilik Ilmu.
Inilah makna do’a yang selalu kita panjatkan. Ilmu yang bermanfaat untuk kita guna mendekati kepada Allah swt, ilmu yang membawa kebaikan bagi diri dan orang sekitar, ilmu yang menerangi jiwa dan hati kita untuk semakin mengenal diri dan mengenal Tuhannya. Bukan seperti ilmu lilin, yang mampu menerangi sekitarnya, namun diri ini habis terbakar.
Ruang Tanya Jawab
T : Jadi memiliki ilmu yang luas belum tentu bermanfaat?
J : Ya, kita tidak ingin hanya mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang luas namun
juga ingin menjadikan ilmu dan pengetahuan itu bermanfaat, yang membawa kita
mendekati Allah swt.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki