Kata "Sibuk" adalah salah satu kata yang sering digunakan orang dalam
kehidupan ini. Dan kata "Sibuk" ini sering menjadi kambing hitam dalam
segala urusan keduniaan dan yang lebih ironi lagi dalam urusan ibadah kepada Allah
swt.
Sering orang menjawab dalam setiap pertanyaan yang berkenaan dengan ibadah, seperti : "Mengapa semalam tidak hadir dalam pengajian?" Atau "Semalam kemana Bapak tidak hadir mengikuti ta’lim di masjid?" dan lain sebagainya, sering dijawab dengan kata "Maaf, saya sibuk...". Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi adalah sampai seseorang muslim berani meninggalkan kewajiban melaksanakan ibadah shalat karena alasan sibuk.
Bila kita kaji, memang tidak ada manusia yang tidak sibuk dalam kehidupan ini. Sejak masa sekolah sampai dengan masa tua, tetap saja selalu dalam kesibukan. Bagi para pelajar tentunya sibuk untuk menimba ilmu dan mempersiapkan kenaikan tingkat. Bagai para pekerja tentunya sibuk berniaga dan bekerja mencari nafkah, bagi para orang tua tentunya sibuk mempersiapkan putra putrinya dalam menyongsong masa depan, bersekolah, memasuki dunia pekerjaan dan lain sebagainya.
Bila demikian, apakah kesibukan itu yang mengatur kita?, atau kita yang mengatur kesibukan itu?. Jika kesibukan itu yang mengatur kita, maka akan selamanya kita didunia ini selalu sibuk. Tidak akan ada waktu untuk kewajiban lainnya seperti untuk keluarga dan untuk ibadah. Jika kita yang mengatur kesibukan itu, maka tentunya kita harus menyeimbangkan waktu kesibukan kita sebahagian untuk urusan dunia, sebahagian untuk keluarga dan sebahagiannya lagi untuk beribadah kepada Allah swt. Ini seharusnya sudah menjadi acuan umum kita, sebab kita memiliki kewajiban bagi ketiga kepentingan ini yaitu urusan dunia, urusan keluarga dan urusan ibadah.
Waktu terus berjalan, meninggalkan kita setiap detik, menit dan jam. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat diputar kembali. Silahkan sibuk, namun seimbang dalam ketiga kewajiban diatas.
Ruang Tanya Jawab
T : Apakah dapat kita membagi secara sempurna bagi ketiga kewajiban diatas?
J : Tentu secara detil tidak bisa. Intinya adalah jangan lebih cenderung menyibukkan
diri kepada salah satu dari ketiga kewajiban diatas. Hingga ada yang terbengkalai
bahkan menjadi zhalim.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki