Sepertinya sudah tak ada pintu lagi yang terbuka untuk kedatanganmu. Sudah
tak ada lagi nurani yang tersimpan dalam lubuk hati yang mau menerima kehadiranmu.
Kamu memang berlumur dosa, setidaknya 10 tahun ini aku mengamati sepak terjangmu.
Banyak perbuatanmu yang merugikan orang lain, menyakiti orang lain, dan sejuta
nasihat tidak ada yang menempel satupun didalam dadamu, karena keangkuhan dan
kesombonganmu.
Aku senantiasa memandang segala sesuatunya dalam kacamata kebaikan. Dan dalam pengamatanku kepadamu, aku melihat ada sisi baikmu yang masih bisa menjadikan kamu manusia yang bernilai dalam pandangan manusia dan pandangan Tuhan. Manusia naik derajatnya bukan karena ucapannya, namun karena perbuatannya. Sebagaimana tumbuhan dapat hidup dan berkembang dari air hujan yang turun, bukan dari petir yang menggelegar mengiringi hujan itu.
Saat ini, kamu bertekad untuk berubah menjadi lebih baik. Dalam da’wah, aku bukan berarti lebih pandai darimu dalam memahami agama, namun dalam da’wah itu kita bersama belajar dan berusaha menjadi lebih baik dari saat ini. Kamu tidak perlu menjadi aku atau orang lain, namun tetaplah menjadi dirimu sendiri. Maka bataubatlah dan belajarlah agar kamu menjadi lebih baik dari kamu yang sebelumnya.
Pintu-pintu taubat selalu terbuka untuk setiap hamba yang mau menghampirinya, mempersiapkan diri serta memasukinya. Mulailah kamu dengan niat untuk menghampirinya dengan hati yang ikhlas untuk menerima hidayah Allah, secepat apa kamu mau menghampirinya, secepat itulah Allah akan menyambutmu. Persiapkanlah dirimu untuk memasukinya, lihat cara dan langkah untuk memasukinya, dengan memohon ampunan-Nya, meninggalkan perbuatan yang buruk serta menyelesaikan permasalahan dengan sesama manusia. Setelah semua langkah itu kamu lakukan, maka masukilah pintu-pintu taubat itu, bergembiralah atas pertolongan dan bimbingan Allah, senantiasa bersyukur dan menghiasi diri selalu dengan amal kebaikan. Jadikan hidupmu selanjutnya memberikan manfaat bagi orang-orang disekitarmu.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana langkah untuk bertaubat?
J : Bertaubat dengan sebenarnya kepada Allah swt, tidak mengulangi perbuatan-perbuatan
dosa, menyelesaikan permasalahan dengan manusia lainnya. Serta hiasi hidup dengan
amal kebaikan.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat
banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki